Ekonom Senior Sekaligus Kader PDIP Ini Mengaku Takut Kritik Pemerintahan Jokowi
LOMBOK GROUP NEWS | Ahli ekonomi dan politikus Indonesia keturunan Tionghoa Kwik Kian Gie hebohkan jagat media, hal tersebut lantaran pengakuan atas ketakutannya menyampaikan pendapat berbeda atau berlawanan dengan pemerintah saat ini.
Menurutnya, ia khawatir usai mengemukakan pendapat berbeda dengan rezim akan langsung diserang buzzer di media sosial.
Pernyataan ini diungkap Kwik di akun Twitter pribadinya, @kiangiekwik. Menurutnya, pendapat berbeda yang diutarakan bukan untuk menyerang, melainkan memberi masukan alternatif yang mungkin bisa digunakan.
“Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yang berbeda dengan maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis-habisan, masalah pribadi diodal-adil,” kata Kwik seperti dikutip, Senin (8/2).
Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi dan Industri era Presiden Abdurrahman Wahid itu kemudian membandingkan saat dirinya menyampaikan kritik saat Soeharto berkuasa.
Kwik mengaku leluasa melontarkan kritik ke rezim Orde Baru di kolom Harian Kompas. Menurutnya, kritik yang dirinya sampaikan saat itu juga tergolong tajam.
“Kritik-kritik tajam, tidak sekalipun ada masalah,” ujarnya.
Pernyataan Kwik ini mendapat respon beragam. Bahkan banyak beberapa pengikutnya yang mempertanyakan posisi Kwik saat ini.
Diketahui, Kwik merupakan anggota PDI-Perjuangan (PDIP), partai yang juga menjadi tempat Presiden Joko Widodo bernaung. Kwik mengatakan bahwa dirinya masih menjadi kader PDIP.
Namun, kata Kwik, meski satu partai tidak lantas dirinya harus terus menjilat atau mencari muka di hadapan Jokowi.
“Tetap kader sampai saat ini. Satu partai dengan Pak Jokowi. Tapi kan tidak lantas harus menjilat terus dan mencari muka terus? Hubungan dengan Mbak Mega masih super (dekat),” katanya.