Bukan Negara Hukum | Oleh Ust. Fellix Siauw
Tak perlu berpikir, yang masih punya hati pun merasa, ada yang tidak beres bila satu ibu-ibu dituduh makar, dilempari mobilnya, diusir dari negerinya sendiri
Tak usah berakal, yang punya jiwa pasti akan merasa, apa sih sebenarnya salahnya ibu-ibu itu sampai harus ditahan, diperlakukan kasar, diteriaki seolah lebih dari teroris
Yang masih berpikir apalagi, kok bisa-bisanya di negeri yang punya hukum, ada kelompok-kelompok yang bisa bebas dalam melakukan hal diluar hukum
Mereka boleh memprovokasi, mempublikasi ancaman, memblokade bandara, melakukan tindak anarkis, di depan anak-anak, bahkan di dalam masjid
Lucunya, pihak keamanan tak bisa disembunyikan lagi, berpihak, padahal netral pun salah, tapi malah membela dan mendukung yang melanggar hukum
Terserah mereka, negara punya mereka kok, banyak pembenaran yang bisa dilakukan, tapi sekali lagi ummat ini punya mata, akal dan hati, mereka saksikan
Toh sekarang semua yang dianggap berseberangan dengan penguasa bisa dihabisi dengan kata sakti, “Makar terhadap NKRI, anti-Pancasila, radikal”, begitu
Mantra yang senantiasa diulang, “Sebab pro-khilafah, disusupi HTI”, padahal lihat, siapa yang beringas, siapa yang main pukul, siapa yang kasar dan bayaran?
Saat aparat negara sudah nyata menunjukkan keberpihakan, maka siapa lagi yang percaya bahwa negara ini adil? Penguasa ini adil? Mengerikan
Pekanbaru dan Surabaya, menunjukkan pada kita suatu tontonan luarbiasa. Mohon maaf, saya bukan pendukung salah satu pasangan, tapi saya masih punya hati dan akal
Saya masih bisa melihat dan merasa, yang mana yang ajeg, tenang dan ranggi, dan yang mana yang tak berakhlak, rusuh, dan arogan
Lihat dan perhatikan baik-baik, amati dan teliti, ingat-ingat mana saja yang menyakiti ummat ini. Bawa dalam doa, kebaikan untuk mereka, juga kebaikan buat negeri
Tanamkan dalam hati, “memang betul, tak ada keadilan, kecuali dengan Kitabullah dan Sunnah”. #felixsiauw #radikalisromantis #yukngaji #akal #hati