• Lombok, Nusa Tenggara Barat
Rencana Muhammadiyah Tarik Dana Dari BSI, Jika Dikuti Kadernya Bisa Repot

Rencana Muhammadiyah Tarik Dana Dari BSI, Jika Dikuti Kadernya Bisa Repot

Muhammadiyah membeberkan alasan rencana mereka menarik dana amal usaha dan persyarikatan yang selama ini ditempatkan di Bank Syariah Indonesia (BSI).

Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto mengatakan langkah itu dilakukan karena BSI dan perbankan pada umumnya dinilai lembaganya tidak menjadi lembaga yang memberi kemudahan kepada masyarakat kecil.

Malah, Muhammadiyah berpandangan BSI dan perbankan pada umumnya dimanfaatkan oleh kelompok tertentu.

“BSI dan perbankan pada umumnya tidak menjadi lembaga yang memberi kemudahan dan dimanfaatkan oleh kelompok yang memiliki akses kuat secara ekonomi, politik, dan sosial manapun,” katanya pada konferensi pers daring, Selasa (22/12).

Baca Juga:  [THREAD] Ngapain Jauh-jauh Bela Palestina? di Indonesia Juga Banyak yang Harus Dibantu

Penarikan ini, lanjutnya, sejalan dengan tujuannya mendukung pengembangan program UMKM dan ekonomi kerakyatan yang memiliki spirit Al-Qur’an, terutama surah al-Mā’ūn.

Dikutip dari laman situs berita milik sindonews.com, Rencana penarikan dana Muhammadiyah di Bank Syariah Indonesia (BSI) terus bergulir. Jumlah dana yang bakal ditarik pun tak main-main, mencapai Rp15 triliun.

Rencana penarikan dana itu bergulir ketika pemerintah melakukan merger terhadap tiga bank syariah BUMN. Rencana penarikan dana itu mencuat lantaran pihak Muhammadiyah memandang bahwa bank hasil merger sangat tidak terlalu bermanfaat untuk umat dan UMKM.

Baca Juga:  Pandangan Steven Indra Wibowo (Ketua Muallaf Center Indonesia) Tentan Film Arr Rissalah Atau The Massage

Menaggapi situasi itu, peneliti Indef Nailul Huda, menyatakan bahwa memang isu merger bank syariah BUMN menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) menuai pro dan kontra. Menurutnya, jika benar akan terjadi penarikan dana besar-besaran tentu akan merugikan, terutama kerugian di nama baik BSI sendiri…. Bersambung ke Hal. 2