• Lombok, Nusa Tenggara Barat
TGB Diusir Anggota Brimob Saat Berswafoto di Sirkuit Mandalika?

TGB Diusir Anggota Brimob Saat Berswafoto di Sirkuit Mandalika?

LOMBOK GROUP, NEWS – Suara knalpot pebalap MotoGP begitu menggelegar dari atas bukit 360 sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Mantan Gubernur NTB TGB H. Muhammad Zainul Majdi bersama rombongan nampak senang melihat 24 pebalap kebut-kebutan di lintasan sirkuit kebanggaan Indonesia yang memiliki 17 tikungan tersebut.

Tak lupa, TGB mengabadikan momennya untuk berswafoto bersama beberapa rombongan, didampingi Operations Head ITDC Pari Wijaya dan Komisaris ITDC H. Irzani.

Usai berswafoto, tiba-tiba datang petugas keamanan dari Brimob Polres Lombok Tengah, Jumatri. Dengan berjalan tegap, ia langsung meminta TGB bersama rombongan untuk meninggalkan lokasi.

“Silahkan kalau sudah selesai foto, untuk langsung kembali, ini bukan tempat umum,” kata Jumatri sambil berjalan menenteng senjata miliknya.

Melihat kejadian itu, Pari Wijaya langsung menghampiri Brimob tersebut. Ia menyampaikan kalau ada tamu sambil menunjukkan Id Card berwarna merah (Id Card khusus pegawai).

Baca Juga:  Hasil Kunjungan Gubernur NTB Sebagai Narasumber Pertemuan Tahunan IGIF 2015 Dan 2017 Di Kore selatan

“Izin pak saya pegawai ITDC, saya izin bawa tamu,” ungkap Pari Wijaya tanpa menyebut kalau rombongan tamu yang dibawanya tersebut salah satu diantaranya adalah TGB.

“Iya betul pak, saya tahu, saya juga menjalankan tugas,” timpal Brimob berbadan kepal itu.

TGB belum juga membuka masker, hanya sesekali tersenyum ke Jumatri. Kemudian menanyakan alamat Jumatri.

“Bapak dari mana Pak?,” tanya TGB.

“Saya dari Lombok Tengah Pak, tepatnya di Jabar,” jawab Jumatri.

Mendengar jawaban itu, semua nampak bingung, TGB pun kembali bertanya.

“Jabar dimana maksudnya pak,” tanya TGB kembali.

“Janapria Barat pak,” jawab Jumatri disambut gelak tawa TGB beserta rombongan.

“Dulu ada Tuan Guru Azhar, tapi sudah wafat,” ungkap TGB kepada Jumatri.

Baca Juga:  MER-C: Bima Arya Harus Belajar Etika Kedokteran, Independensi Tim Medis Dan Hak Pasien

Mendengar ucapan TGB itu, Jumatri yang lengkap membawa senjata laras panjang tiba-tiba terdiam dan terlihat termenung.

“Kenal Pak, sebentar dulu. Ini pak Gubernur ya?,” tanya Jumatri kepada TGB yang saat itu memakai masker dan topi.

TGB tidak menjawab apa-apa, hanya tersenyum sedikit sambil menatap Brimob yang pernah bertugas di Timor Timur itu.

Tak lama, Jumatri langsung kaget, ia kemudian bersalaman dan mencium tangan TGB. Jumatri menaikkan helmnya sambil menaruh tangan TGB di kepalanya.

“Ya Alloh, ampuuun tuan guru, tiang (saya) tidak tanda, tiang sering ikut pengajian tuan guru, maafkan tiang tuan guru,” kata Jumatri kaget sedikit sambil melepas maskernya.

“Tidak apa-apa, itu namanya profesional, saya salut atas ketegasan bapak,” ungkap TGB sambil mengelus-elus pundak Jumatri.

Baca Juga:  Sistem Perekonomian Dari Sudut Pandang Tuan Guru Bajang (TGB) Gubernur NTB

“Maaf tuan guru, benar-benar saya tidak tanda,” kembali Jumatri minta maaf sembari menundukkan badan tanda hormat kepada Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) tersebut.

“Nggak, nggak apa-apa, bapak telah menjalankan tugas dengan amanah,” sambung TGB kemudian mengajak Jumatri berfoto berdua.

Sambil memeluk Jumatri, TGB berjalan meninggalkan lokasi, sesekali TGB menanyakan keamanan sirkuit Mandalika kepada Jumatri.

Sepanjang jalan, hingga TGB naik mobil, Jumatri tak henti-hentinya minta maaf.

“Sudah lama saya tidak bertemu TGB, kerinduan saya sangat terobati,” kata Jumatri kepada salah satu rombongan TGB, TGH Fauzan Zakaria.

“Saya lihat betul, Brimob berbaju hitam itu meneteskan air mata,” kata TGH Fauzan Zakaria yang saat itu bersama rombongan TGB. [LK]