• Lombok, Nusa Tenggara Barat

Catatan Ust. Felix Siauw: Manusia Berlagak Tuhan


Catatan Ust. Felix Siauw: Manusia Berlagak Tuhan

Tak ada satupun pasien yang pernah mendebat dokternya dalam diagnosa, saran, dan resep yang diberikan. Hebatnya banyak orang yang berani mendebat Tuhannya, Semua saran dokter ketika diberikan didengarkan dengan seksama dan ditaati, disaat yang sama kewajiban dari Allah diragukan, disangsikan kesesuaiannya dengan zaman

Konsep-konsep ilahiyah dimakzulkan, ayat-ayat Tuhan saja dipertanyakan. Tapi pendapat manusia dimuliakan, dijunjung dan dipuji, walaupun sudah terbukti menyengsarakan. Anda bisa jadi mendebat dokter, bila anda tidak meyakini bahwa orang itu adalah dokter. Sama seperti anda bisa jadi mendebat Allah bila anda tak meyakini Allah itu Tuhan, Tapi bagi mereka yang sudah membuktikan dengan rasionya, bahwa tak ada sesembahan, tak ada pengatur, tak ada Tuhan, tak ada kekuatan, selain Allah, maka iIa meyakini bahwa kekuasaan Allah diatas segalanya, mengikuti syariat-Nya itu keselamatan. Bahwa bahagia itu menetapi apa yang telah Allah perintahkan dan wajibkan

Baca Juga:  Download Hizib Nahdlatul Wathan Beserta Terjemahannya

Anehnya, kita berlagak lebih tahu dari dokter, lebih hebat dari Tuhan. Resep yang diberi dokter kita sortir sendiri, syariat dari Allah kita pilah pilih, sesuka semau kita, Pasien serasa dokter, manusia berlagak Tuhan, dengan bangga mempertontonkan kebodohan, menyombongkan kelemahan, padahal malaikat maut sedang mengintainya

Sampai dimana lagi manusia-manusia ini akan berlagak? Tanpa malu berpura-pura? Penjahat menyamar ahli taat, penista dipakaikan baju ulama? Pendosa dipuja-puja, Bagi para pengemban dakwah, ini saat paling tepat untuk terus bergerak dan istiqamah. Sebab persatuan ummat, bangkitnya Islam sudah benar-benar terasa dekat

Baca Juga:  Bagaimana Awal Kematian Manusia Dan Siapa Yang Menemaninya? | Berita Dan Dakwah

Iman berujung surga, dakwah berakhir kemenangan, sesiapa yang takutkan Allah di dunia, akan aman di akhirat. Semua itu adalah formula yang takkan pernah Allah ingkari.

Sumber: Facebook Ustadz Felix Siauw