• Lombok, Nusa Tenggara Barat

Ini Saran Seksolog Terkait Masturbasi Setelah Menikah


Ini Saran Seksolog Terkait Masturbasi Setelah Menikah

Masturbasi kerap identik dengan sosok lajang dan belum menikah sehingga dilakukan untuk memuaskan diri secara seksual. Namun, banyak pasangan menikah yang turut mempertanyakan masturbasi yang dilakukan. Apakah wajar?

Seksolog Zoya Amirin mengatakan bahwa konsep masturbasi sendiri perlu dipahami, bukan asal melakukan. Ia menjabarkan, masturbasi yang sehat itu adalah yang dilakukan untuk mengeksplor dan kenyamanan diri. Dengan begitu, masturbasi sangat wajar dilakukan meski telah menikah.

“Gue selalu menyarankan bahwa masturbasi itu dilakukan untuk me time. Untuk bersenang-senang. Jangan pernah melakukan masturbasi karena ‘aduh desperate nih, pasangan lagi enggak bisa ngasih’,” kata Zoya dalam video di YouTube Orami.

Jadi sebenarnya, kata dia, dalam pernikahan, masturbasi bukan berarti pasangan tak lagi menarik. Hanya saja, sesekali mengeksplorasi untuk mengenal sisi sensitif tubuh sangat dibutuhkan untuk nantinya bisa lebih menikmati sesi bercinta dengan pasangan.

“Ada banyak perempuan yang takut, ketika masturbasi itu disangka dia sudah tidak menarik lagi, bukan. Selama yang laki-laki itu bisa ngasih tahu, saya masturbasi cuma karena pengin bukan karena saya enggak puas,” tuturnya.

Baca Juga:  4 Zodiak Ini Membuat Orang-orang Disekitarnya Sering Sengsara

Zoya menambahkan, tak sedikit yang masturbasi usai bersenggama dan itu wajar. Salah satu faktor yang memicu hal tersebut, bukan karena tidak puas bercinta melainkan butuh mencari kenyamanan. Tentu, hal ini harus dikomunikasikan juga, ya.

“Beberapa detik setelah ejakulasi, sebagian laki-laki merasa kayak lemah. Ada titik lemah itu dan banyak laki-laki enggak mau ngaku. Makanya dia lebih nyaman kalau masturbasi karena dia tidak harus merasa vulnarable (lemah),” kata dia.

Dan Berikut 5 Hal yang harus kalian Ketahui soal Masturbasi

Menurut studi dari The Kinsey Institute, lebih dari setengah perempuan Amerika Serikat berusia 18-49 tahun melakukan masturbasi setidaknya setiap tiga bulan sekali. Studi ini berlaku untuk perempuan lajang maupun yang sudah memiliki pasangan.

Menurut Nicole Prause, peneliti seksualitas di UCLA, meskipun masturbasi perempuan tidak lagi mendapat stigma seperti dulu, tetapi sebagian perempuan masih dihantui mitos tentangnya.

Melansir WebMD, terdapat lima hal tentang perempuan yang bermasturbasi yang harus diketahui laki-laki maupun perempuan itu sendiri.

Baca Juga:  Rumah Tangga Bahagia, Bukan Dilihat Dari Seberapa Besar Gaji Suami Kamu

Pertama, masturbasi baik untuk perempuan

Prause mengatakan masturbasi dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh dan melepaskan bahan kimia otak enak yang disebut endorfin. Hal tersebut menjelaskan mengapa masturbasi menimbulkan suasan hati yang senang meskipun tidak mencapai orgasme.

“Ini menghilangkan rasa khawatir dari pikiran Anda sambil mengaktifkan area otak yang berhubungan dengan kesenangan,” ucap Prause.

Kedua, meningkatkan kehidupan seks

Yvonne K. Fullbright, seorang peneliti seksualitas, mengatakan masturbasi bagi perempuan dapat meningkatkan kehidupan seks dan tingkat percaya diri. Saat mengalami kesulitan orgasme, masturbasi adalah cara privat dan bebas stres untuk mencoba berbagai jenis sentuhan dan tekanan yang dapat membantu perempuan mencapai klimaks.

“Ini membuat Anda berhubungan berdasarkan keinginan Anda sendiri dan memberi kesempatan untuk mengenal tubuh Anda sendiri,” ucap Fullbright.

Ketiga, meredakan masalah seks setelah menopause

Banyak kehidupan seksual perempuan berubah saat datang masa menopause atau masa saat tidak terjadi lagi mensturasi. Menurut Judi Chervenak, Ginekolog di Pusat Kesehatan New York, masturbasi dapat meredakan masalah tersebut. Chervenak mengatakan bahwa vagina dapat menyempit yang membuat hubungan intim dan ujian bagi vagina yang lebih menyakitkan. Namun, masturbasi terutama dengan pelumas berbasis air dapat membantu mencegah penyempitan, meningkatkan aliran darah, meringankan beberapa masalah jaringan dan kelembapan, serta meningkatkan hasrat seksual.

Baca Juga:  Kak Seto Awet Muda dan Lincah di Umur 70 Tahun, Ini Rahasianya

Keempat, tidak harus cepat atau berakhit dengan orgasme

Fullbright mengatakan, masturbasi bukan pengalaman kilat dan tergesa-gesa membuatnya tidak menyenangkan apalagi saat fokus pada orgasme.

“Beri diri Anda waktu untuk menyentuh semua bagian tubuh Anda atau cobalah posisi yang berbeda, serta jangan merasakan tekanan sampai mencapai klimaks,” ucap Fullbright.

Kelima, mainan dapat membantu

Prause menyarankan perempuan untuk menggunakan mainan seks seperti dildo atau vibrator saat mengalami kesulitan mencapai orgasme dan ingin mencapai klimaks. Prause juga mengatakan untuk tidak mengkhawatirkan jika nantinya mainan ini dapat menyebabkan masalah seks di kemudian hari. “Jika rasanya enak, lakukan saja,” ucap Prause.