• Lombok, Nusa Tenggara Barat
Gelar Transaksi Pakai Dinar-Dirham Ditangkap, Pakai Uang China Gimana?

Gelar Transaksi Pakai Dinar-Dirham Ditangkap, Pakai Uang China Gimana?

LOMBOK GROUP NEWS | Pasar Muamalah di kawasan Depok viral di media sosial karena melayani jual-beli menggunakan uang asing dinar dan dirham, bukan rupiah.

Pasar yang berlokasi di Jalan Raya Tanah Baru, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota Depok, itu beroperasi sekali per dua pekan. Setiap kali buka, pasar hanya beroperasi selama 4 jam, mulai pukul 07.00 hingga 11.00 WIB.

Pasar Muamalah menjual sejumlah barang, seperti pakaian muslim, sandal, parfum, dan makanan ringan. Informasi penggunaan koin dinar dan dirham diperoleh dari laporan warga.

Zaim Saidi sebelumnya telah membantah adanya transaksi dengan mata uang asing. Dia mengatakan penggunaan dinar dan dirham tersebut hanya istilah. Dia menuturkan hal ini dilakukan untuk memperkenalkan alat tukar sunah diadakan oleh Nabi.

“Nah, yang ketiga, kita memang di dalam alat tukar itu, kita memperkenalkan alat tukar sunah yang diadakan oleh Nabi SAW, yaitu koin emas, koin perak, dan koin tembaga. Nah, jadi koin kita itu bukan dinar dan dirham namanya. Itu ngawur, itu orang nggak paham. Dikiranya itu adalah dinar Irak, atau dirham Kuwait, atau dirham Maroko, makanya dikaitkan dengan Undang-Undang Mata Uang,” kata Zaim Saidi saat dihubungi, Jumat (29/1/2021).

Baca Juga:  Razia Valentine Day, Berondong Ganteng Tercyduk Bersama Emak-Emak Di Hotel

“Kita nggak ada urusan sama mata uang. Malah kita usir kalau ada yang bawa uang Kuwait atau uang dari Maroko atau dari Irak, haram itu di tempat kita. Ya kan, pakai kertas asing dibawa-bawa ke pasar,” lanjutnya.

Meski demikian,  Bareskrim Polri tetap menangkap Zaim Saidi, pendiri pasar Muamalah Depok. Dari Zaim Saidi, tim Bareskrim Polri menyita ratusan koin dinar dan dirham yang digunakan sebagai alat transaksi di tempat tersebut.

Zaim Saidi ditangkap pada Selasa (2/2) di Depok. Penangkapan Zaim Saidi ini dibenarkan oleh Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono.

Baca Juga:  Gila! Garuda Terancam Bangkrut, Dirutnya Malah Plesiran Dua Minggu ke Eropa & Amerika

“Benar (ditangkap),” kata Brigjen Pol Rusdi Hartono, saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (3/2/2021).

Sementara jauh sebelumnya, dalam sebuah artikel yang dipublikasikan finance.detik.com, Selasa, 09 Juli 2019 yang bertajuk “Pertama di RI Ada Asuransi Jiwa Bayarnya Pakai Mata Uang China” menyebutkan PT China Life Insurance Indonesia (CLII) meluncurkan asuransi dwiguna individu pertama dalam mata uang renminbi atau yuan di pasar asuransi jiwa Indonesia. Produk ini diberinama CLII Privilege Insurance Plan.

Produk asuransi jiwa ini merupakan strategi dari induk usahanya China Life Insurance Group untuk mendukung proses internasionalisasi mata uang renminbi.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan bimbingan yang telah diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), yang telah memberikan kami kesempatan untuk memberikan pilihan produk yang lebih beragam di pasar,” kata Presiden Direktur PT China Life Insurance Indonesia Lam Kin Kwok Ken di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (9/7/2019).

Baca Juga:  BPK Khawatir RI 'GAK KUAT' Bayar Utang Rp6.527,29 Triliun

Lam menjelaskan perusahaannya ingin menyediakan lebih banyak pilihan alokasi aset terhadap konsumen dan memberikan opsi proteksi risiko yang lebih beragam ke pasar. Produk ini akan memberikan nilai imbal hasil hingga 3,5% dari pendapatan terjamin setiap tahunnya.

Mulai hari ini produk asuransi jiwa pertama berbasis renminbi ini dapat diakses dan dijual melalui sembilan cabang Bank of China Jakarta Branch.

Produk asuransi ini menawarkan manfaat meninggal dunia sekitar 105% dari premi. Produk ini juga menyediakan fasilitas titipan premi.

Produk asuransi ini juga berbeda dari sisi pembayaran premi, yakni dibayarkan secara tahunan. Minimal premi yang dibayarkan yakni 50 ribu yuan.

Nasabah Indonesia yang ingin membeli produk ini bisa menggunakan mata uang rupiah yang nantinya akan dikonversikan menjadi yuan.