• Lombok, Nusa Tenggara Barat
Rasulullah SAW Melarang Minum Lansung Dari Wadah, Ini Alasan Dan Penjelasan Ilmiahnya

Rasulullah SAW Melarang Minum Lansung Dari Wadah, Ini Alasan Dan Penjelasan Ilmiahnya

LOMBOK – Nabi Muhammad SAW merupakan sebaik-baiknya tauladan bagi umat Muslim. Banyak pelajaran dan kebaikan-kebaikan disampaikan oleh beliau. Bukan hanya sekadar aturan tetapi memiliki hikmah dan manfaat.

Salah satunya adab minum yang baik, yakni dengan tidak meminum langsung dari wadahnya. Hal itu pernah disampaikan lewat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa’iid Al-Khudriy ra:

“Rasulullah SAW melarang minum dari mulut siqa dan qirbah,”.

Siqa adalah wadah air yang mempunyai mulut sehingga bisa meminum air langsung dari wadah itu atau yang disebut dengan kendi. Sementara qirbah adalah wadah air yang terbuat dari kulit.

1. Alasan Tidak Boleh Minum Langsung dari Wadah

Ada beberapa alasan mengapa Rasulullah SAW melarang umatnya untuk minum air langsung dari wadahnya. Pertama, karena pada zaman dulu qirbah terbuat dari kulit.

Karenanya air di dalam qirbah tidak bisa dilihat dari luar. Dikhawatirkan di dalam qirbah ada ular atau hewan berbahaya lainnya sehingga minum air langsung dari wadah bisa membahayakan.

Alasan kedua adalah dikhawatirkan air akan tumpah jika air diminum langsung dari wadah. Mengingat air di dalam siqa atau qirbah isinya sangat banyak.

Sementara itu kebutuhan minum seseorang dalam sekali minum tidak terlalu banyak. Alasan ketiga adalah dikhawatirkan ludah peminum air bisa menempel di mulut botol.

2. Apakah Minum dari Botol Mineral Termasuk yang Dilarang?

Dalam sebuah ceramah Ustaz Khalid Basalamah yang diunggah di channel YouTube Ceramah Singkat (11/06/18) mengatakan bahwa riwayat tentang larangan minum langsung dari wadah maksudnya adalah wadah kendi.

Kendi merupakan wadah tempat air minum yang terbuat dari tanah liat. Lantas bagaimana dengan botol air mineral yang kini banyak dijual di pasaran?

Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa botol air mineral tidak termasuk ke dalam larangan tersebut. “Ini yang dimaksud adalah kendi. Kalau botol gak ada larangan,” ujarnya.

“Karena kalau kendi kan biasanya ditaruh di meja makan dan itu untuk diminum orang rame-rame. Lalu kita minum dari mulut kendi, itu yang dilarang,” tuturnya.

3. Penjelasan secara Ilmiah

Lebih lanjut, Ustaz Khalid Basalamah juga menjelaskan tentang alasan adanya larangan untuk minum langsung dari wadah. Seperti yang telah disebutkan, bahwa itu bisa jadi jorok.

Dalam hal ini pun ada penjelasannya secara ilmiah. Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan jika wadah minuman yang sudah tersentuh dengan mulut dan ludah bisa membuat nilai air jadi rusak.

“Sama aja kayak kita beli susu di botol, terus langsung diminum dari wadahnya terus didiemin pasti dia cepet rusak atau basi,” ujarnya.

Selain itu juga bisa membuat bakteri dari ludah dan mulut menempel di wadah. Ketika diminum oleh orang lain bisa saling menularkan penyakit.

4. Adab Minum yang Baik

Jadi kesimpulannya adalah, adanya larangan minum dari wadah yang dimaksud adalah kendi atau wadah air yang diharuskan untuk diminum orang banyak.

Jika minum langsung dari botol air mineral atau botol minum pribadi tidak termasuk ke dalam larangan. Namun, juga harus tetap berhati-hati agar tidak tersedak.

Tentunya dengan menerapkan adab-adab minum yang baik sesuai ajaran Rasulullah SAW. Seperti membaca Bismillah terlebih dahulu, minum sambil duduk, menggunakan tangan kanan, minum satu tegukan dalam tiga nafas dan lainnya.

Baik untuk minum air putih, kopi, susu dan jenis minuman lainnya. Ada banyak adab yang baik saat minum yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW saat minum. Pertama, jangan meminum air jika airnya terasa panas.

Dari Abu Qatadah, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jika kalian minum, maka janganlah bernafas dalam wadah air minumnya,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Alih-alin meniup, Nabi Muhammad SAW lebih menganjurkan untuk menungggunya sampai hangat atau dingin. Bukan tanpa alasan, minum makanan atau minuman dapat menyebabkan penyakit.

Selain itu, Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk minum dalam sekali tegukan dan bernafas tiga kali saat minum. Dalam sebuah riwayat dari Anas bin Malik Ra diceritakan, “Biasanya Rasulullah SAW bernafas tiga kali ketika minum,”.

“Dan beliau bersabda, ‘Sesungguhnya dengan begini haus lebih hilang, lebih lepas dan lebih nikmat’,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Lebih lanjut, dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk memuntahkannya,” (HR. Ahmad).

Setelah mengakhiri minum, akan lebih baik mengucapkan syukur. Anjuran ini berdasarkan firman Allah SWT, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih,” (QS. Ibrahim: 7).

Baca Juga:  "Pulanglah Nak" | Catatan Netizen - Silahkan Dishare

[Dtk]