• Lombok, Nusa Tenggara Barat

Banyak Statement Kontroversial, Ini Sekelumit Fakta Tentang ‘SAS’ | Oleh: Hisyam Mahrus Ali


Banyak Statement Kontroversial, Ini Sekelumit Fakta Tentang ‘SAS’ | Oleh: Hisyam Mahrus Ali

LOMBOK GROUP NEWS | Sangat di sayangkan apa yang terjadi pada SAS akhir – akhir ini, di mana dia mengeluarkan statemen kontroversial yang sejatinya tidak layak di ucapkan oleh seorang muslim awam sekalipun apalagi di ucapkan seorang tokoh yang bergelar Doktor lulusan Timur Tengah.

Setelah sebelumnya viral statementnya tentang “NU cabang nashrani” sekarang menyusul statement berikutnya yang tidak kalah viral dan juga mengundang kontroversial, dia mengatakan :

” Martabat sebuah bangsa ada pada budayanya, bukan pada agamanya

Lalu dia menukil salah satu bait syair ahmad Syauqi untuk menguatkan statementnya sebagai berikut:

إنما الأمم الأخلاق ما بقيت # فإن هم ذهبت أخلاقهم ذهبوا

Dia terjemahkan sebagai berikut:

Martabat sebuah bangsa ada pada budayanya bukan agamanya, ketika budayanya unggul maka martabat bangsa akan tinggi (di hormati), ketika budayanya hancur maka martabat bangsa akan hancur “.

Jelas ini sangat fatal, di samping penggunaan dalilnya tidak tepat (bukan dari Al-Quran dan Sunnah dan perkataan para ulama), juga dari segi terjemahannya di selewengkan.

Dalam syair tersebut di sebutkan kata ” الأخلاق ” yang artinya di sepakati yaitu akhlak atau budi pekerti, tapi oleh SAS di selewengkan maknanya menjadi “budaya”..!!

Ini jelas sangat fatal kesalahannya, tidak ada seorangpun dari orang Arab yang memahami lafadz ” Akhlak” berarti “budaya”, bahkan kita sebagai orang Indonesia pun memahami ” Akhlak” ya akhlak, gak ada makna lainnya, apalagi lafadz “akhlak” sendiri di ambil dari bahasa arab, jadi sangat fatal jika “Akhlak” di artikan “budaya“, apalagi di terjemahkan oleh seorang tokoh penyandang Doktor lulusan Ummul Qura – Makkah.

Baca Juga:  Erick Thohir Berbahaya Bagi Negara?

Yang paling berbahaya dari semua itu ialah kandungan maknanya yang tersirat dari ungkapannya tersebut, seolah Agama menjadi masalah dan problem besar dan menghambat kemajuan sebuah negara. Naudzubillahi min dzalik..

Kalimat tersebut tidak akan keluar kecuali dari lisan zindiq dan munafik yang dalam hatinya terdapat kebencian terhadap syariat islam yang mulia.

Maka wajar sebagian Kyai NU garis lurus mengkritisi keras pemikiran SAS, termasuk di antaranya yang paling menonjol dan terdepan dalam mengkritisi pemikiran SAS dalam tubuh NU ialah KH. Najih Maimoen Zubair atau biasa di panggil Gus Najih – semoga Allah menjaga dan melindungi beliau dari berbagai fitnah-, beliau mengkritisi habis semua tokoh – tokoh liberal dalam tubuh NU termasuk Gus Dur dan SAS dalam bukunya yang berjudul: ” Membuka kedok tokoh – tokoh liberal dalam tubuh NU“.

Dalam buku tersebut ketika Gus Najih mengkritisi pemikiran SAS yang intinya bisa di simpulkan sebagai berikut (hal 61 – 92) :

  • SAS pernah menjabat sebagai penasehat pemuda Kristen Indonesia.
  • Ungkapannya : Tauhid islam dan Kristen sama saja.
  • Pernah mengkafirkan imam Al-Ghazali رحمه الله dalam disertasinya untuk meraih gelar doktor di Universitas ummul Qura – makkah. Sehingga dia pernah di kafirkan oleh 14 kyai atas tindakannya tersebut.
  • SAS kagum dengan khomaini, dan menyebutnya sebagai waliyullah.
  • Ungkapannya: islam tidaklah jauh berbeda dengan Syi’ah.
  • NU dan Syi’ah mempunyai kultur sama (tahlilan, dziba’an, cinta ahlul bait, dll).
  • Ungkapannya: hampir semua penduduk jazirah Arab murtad sepeninggal Rasullulah.
  • Utsman رضي الله عنه mulai pikun di usia lanjut.
  • SAS menganggap tokoh Yahudi Abdullah bin saba’ adalah tokoh fiktif.
  • Pernah menghadiri ritual Syi’ah pada acara “peringatan arbain” di malang dan Surabaya sekaligus menjadi pembicara. dan terus terang mengaku sebagai agen Syi’ah.
  • Pernah menghadiri pertemuan “peringatan Karbala” yang di adakan oleh para pengikut Syi’ah di jakarta.
  • Pernah berkhotbah dalam acara misa Kristiani di sebuah gereja di Surabaya, dengan background belakangnya berupa salib patung Yesus dalam ukuran cukup besar.
  • Pernah mengusulkan pembangunan gedung bertingkat, dengan desain lantai dasar sebagai masjid untuk umat islam, lantai satu di bangun gereja untuk umat Kristen, dan lantai dua di bangun pura untuk umat hindu, demikian dan seterusnya.
Baca Juga:  Biodata Lengkap Rasulullah Salallahu Alaihi Wa Sallam

Itulah sekelumit fakta tentang SAS, yang secara umum jika di simpulkan dari sepak terjang dan pemikirannya lebih cenderung kepada Syi’ah, liberal, dan pluralis, sebagaimana telah di singgung oleh KH. Najih Maimoen Zubair dalam bukunya yang telah di sebutkan sebelumnya.

BAHAYA ULAMA SESAT DAN MENYESATKAN

Sebagaimana di ketahui bahwa tugas utama para ulama dan Da’i ialah membimbing umat kepada jalan kebaikan dan kebenaran, bukan malah membuat umat makin jauh dari agamanya, karena mereka (Ulama) adalah pewaris para nabi, sehingga dengan peran ulama’ lah agama ini tetap terjaga sampai hari kiamat kelak.

Namun ternyata tidak semua ulama lurus dan istiqomah di atas kebenaran, ada juga ulama yang buruk yang hobinya menghalangi dan menyesatkan manusia dari jalan Allah. Mereka itulah biasa di sebut sebagai Ulama Suu’ (jahat lagi sesat) yang selalu sejalan dengan kepentingan para penguasa dzalim dan orang-orang kafir dan munafik.

Baca Juga:  Sirkuit Mandalika Mirip Sirkuit Sentul Jaman Dulu, Semoga Tidak Senasib

Nabi ﷺ telah memperingatkan dan khawatir terhadap umatnya akan bahaya para ulama dan pemimpin yang sesat dan menyesatkan, beliau bersabda:

إِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ

Sesungguhnya yang aku khawatirkan atas umatku ialah adanya para pemimpin/tokoh yang sesat dan menyesatkan“. (HR.Abu Daud dan Tirmidzi)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-munajjid menjelaskan:

والمقصود بالأئمة المضلين : الأئمة المتبوعون الذين يضلون الناس عن سبيل الله ، فيدخل في ذلك : الحكام الفسدة ، والعلماء الفجرة ، والعُبَّاد الجهلة .

Maksud dari kalimat “al-aimmah al-mudhillin” ialah: Para pemimpin yang di ikuti oleh manusia dan menyesatkan mereka dari jalan Allah, masuk di dalamnya para pejabat (pemerintah) yang rusak, ulama yang buruk (sesat) dan ahli ibadah yang bodoh.

Sufyan bin Uyainah رحمه الله berkata:

كَانُوا يَقُولُونَ : مَنْ فَسَدَ مِنْ عُلَمَائِنَا فَفِيهِ شَبَهٌ مِنْ الْيَهُودِ ، وَمَنْ فَسَدَ مِنْ عُبَّادِنَا فَفِيهِ شَبَهٌ مِنْ النَّصَارَى .

Mereka (para salaf) berkata: ” Barang siapa yang rusak dari kalangan Ulama maka dia mirip Yahudi, dan barangsiapa yang rusak dari kalangan ahli ibadah maka dia mirip nashrani“.

Sumber: https://islamqa.info/ar/227248
Wallahu a’lamu bis shawab

Semoga Allah menjaga dan melindungi kita dan anak keturunan kita dari berbagai macam fitnah akhir zaman, baik fitnah syubhat dan fitnah syahwat, dan menjadikan kita semua bersama barisan para ulama dan pejuang Islam yang konsisten di atas jalan yang lurus, dan di wafatkan dalam keadaan husnul khatimah. Aamiin

Hisyam Mahrus Ali
Solobaru, Sukoharjo
1 Rojab 1442 H/13 februari 2021

Baca sumber artikel DISINI