#2021GantiPresiden Trending, Ramalan Mbak You Bakal Nyata?
LOMBOK GROUP NEWS | Ramalan menguatnya gerakan ganti presiden di tahun 2021 pernah dipaparkan mendiang paranormal Mbak You.
Dalam potongan video berdurasi 59 detik yang beredar, Mbak You meramalkan politik Indonesia tahun 2021 bakal berlangsung panas hingga muncul istilah ganti presiden. Tanda-tanda tersebut tercium dengan adanya gejolak politik dari daerah hingga merembet ke pusat.
“Ada bahasa-bahasa yang mungkin bahasa politiknya pergantian presiden. Sudah mulai ada tanda-tandanya. Dari mulai daerah ke atas sudah mulai memanas semuanya, memang akan ada pergantian,” jelas Mbak You dalam video yang beredar.
Ekonom senior Rizal Ramli turut menanggapi beredarnya potongan video seorang paranormal bernama Mbak You yang menyebut akan ada gerakan ganti presiden di tahun ini.
Mantan Menko Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini sejatinya tak percaya dengan hal-hal yang berbau mistis.
Namun untuk ramalan Mbak You, RR melihat ada indikasi-indikasi yang disampaikan sang peramal sejalan dengan kondisi saat ini.
“RR yang rational sering diberi nasihat Gus Dur, ‘Ada banyak hal di luar rasionalitas (beyond rationality)’. Buat RR, sulit percaya dengan ramalan ini, tapi kok indikasi rielnya ngarah?” kata Rizal Ramli di akun Twitternya, Selasa (12/1).
Hari ini, Selasa (13/7/2021) jagat media sosial ramai memperbincangkan pergantian presiden, tagar #2021GantiPresiden pun memuncaki topik trending Indonesia hari ini.
Dari pantauan, kicauan warganet dipenuhi dengan keluhan soal kesulitan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya karena sulit mengais rezeki imbas pandemi corona yang tak kunjung selesai dan amburadulnya kebijakan penguasa.
Indonesia mencatat rekor kematian harian Covid-19 tertinggi di dunia dengan 1.007 jiwa pada Minggu (11/7). Jumlah itu menyalip India yang berada di urutan ketiga dengan 720 kasus kematian, kemudian Rusia 749, dan Brasil dengan 597 korban meninggal.
Di hari sebelumnya, pada Sabtu (10/7) kasus kematian harian di Indonesia berada di posisi ketiga dengan 826 jiwa. Di posisi kedua masih ditempati India dengan 899 kasus dan Brasil menduduki puncak dengan 1.172 korban meninggal.